Gigi Kelinci
- Details
- Written by Muri Maftuchan
- Created: 24 August 2016
Arti Gigi kelinci dalam ilmu kedokteran gigi sebenarnya sulit untuk ditemukan, sebutan gigi kelinci sebenarnya merujuk pada bentuk anatomis kelinci dimana dua gigi depan mempunyai ukuran yang lebih besar dan lebih panjang. Kelinci mempunyai dua gigi depan yang terlihat besar ketika ia memakan wortel.
Bila sesorang tersenyum, akan terlihat deretan enam gigi depan, gigi taring kiri, gigi seri kedua kiri, seri pertama kiri, seri pertama kanan, seri kedua kanan dan taring kanan. Perhatikan bahwa dalam satu regio kiri atau kanan saja tidak ada ukuran gigi yang sama. Anatomis alamiah gigi manusia terutama pada gigi seri pertama (terletak ditengah) mempunyai ukuran lebih lebar kurang lebih 0,5 hingga 2 mm dan lebih panjang dalam kisaran milimeter yang sama dari gigi seri kedua.
Gigi Kelinci Artifisial
Pada beberapa orang, ada yang mempunyai bentuk gigi kelinci secara alami sejak dari kecil karena bentuk gigi seri kedua terbentuk tidak sempurna dengan ukuran anatomi yang lebih kecil. Sedangkan bentuk gigi kelinci liannya adalah gigi kelinci artifisial. Pada gigi kelinci artifisial dokter gigi akan menambahkan ukuran lebar atau panjang dari beberpa milimeter dari ukuran gigi aslinya agar terlihat lebih dibandingkan dengan gigi lainnya. Proses menambah ukuran tersebut lazim dilakukan adalah dengan melakukan perawatan veneering pada yakni pelapisan lapisan email gigi dengan bahan keramiks atau memasang mahkota gigi tiruan.
Melalui prosedur veneer atau mahkota tiruan selain dapat merubah ukuran lebar dan panjang gigi, warna gigi juga dapat dikontrol merubah warna gigi menjadi yang lebih terang dibandingkan dengan aslinya sehingga terasa lebih estetik. Fungsi inilah yang banyak diharapkan dari banyak pasien ketika ia memutuskan melakukan perawatan veeneer. Namun efek estetik tersebut tidak akan muncul bila dimensi ukuran terlalu berlebihan sehingga tidak harmonis dengan gigi-gigi yang lain. ukuran gigi yang terlalu besar dibandingkan dengan gigi lainnya hanya akan menimbulkan efek terbalik dari apa yang diiinginkan.
Pemasangan gigi kelinci artifisal secara sembrono akan menimbulkan efek samping yang mungkin didapat yaitu adanya karies ikutan dan meningkatnya sensifitas gigi. karies akibat pasien tidak mampu menjaga kesehatan giginya dengan baik. Karies yang terjadi paska perawatan veneer akan mengancam keawetan dari gigi kelinci itu sendiri. gigi kelinci tersebut akan berubah warna bahkan akan lepas dengan sendirinya. Umumnya veneer dapat bertahan warnaya dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun kedepan.
Bila anda berminat untuk membuat gigi kelinci, pahami kebutuhan anda dan keadaan lokal mulut, tingkatkan kemampuan anda dalam menjaga kesehatan gigi agar gigi kelinci anda bisa tetap memberikan efek estetik optimal dan tetap sehat.
